TAMAN NASIONAL DANAU SENTARUM
A. Sejarah Berdirinya Taman Nasional Danau Sentarum
Penunjukan kawasan Danau Sentarum sebagai kawasan Suaka Alam untuk
pertamakalinya pada tahun 1981 dengan status sebagai Cagar Alam yaitu
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Kehutanan No.
2240/DJ/I/1981 tanggal 15 juni 1981 dengan luas 80.000 ha.
Daerah Danau Sentarum ditetapkan menjadi kawasan Suaka Alam pada
tahun 1982 dengan Surat Keputusan No. 757/Kpts/Um/10/1982 dengan
luas 80.000 ha. Daerah ini dikelola sebagai Suaka Margasatwa oleh
Departemen Kehutanan yang diwakili oleh kantor Sub Balai Konservasi
Sumber Daya Alam Kalimantan Barat yang berkantor di Pontianak.
Pada tahun 1994 Suaka Margasatwa Danau Sentarum ditetapkan menjadi lokasi Ramsar di Indonesia,
karena merupakan salah satu wakil daerah hamparan banjir (lebak lebung, floodplain) yang sangat penting,
tidak saja bagi bangsa Indonesia, namun juga bagi dunia. Taman Nasional Danau Sentarum merupakan
salah satu tipe ekosistem hamparan banjir paling luas yang masih tersisa dalam kondisi baik di Indonesia,
bahkan di Asia Tenggara.
Pada tahun 1999, kawasan Suaka Margasatwa Danau Sentarum berubah fungsi menjadi kawasan Taman
Nasional Danau Sentarum melalui Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan No. 34/Kpts-
II/1999 tanggal 4 Pebruari 1999 dengan luas 132.000 ha.
Pada tanggal 1 Februari 2007 melalui Peraturan Menteri Kehuatanan No P.03/Menhut-II/2007, secara
legalitas awal berdirinya Unit Pelaksana Teknis Balai Taman Nasional Danau Sentarum yang berkantor di
Kabupaten Sintang.
B. Kondisi Fisiografis
Letak dan Cakupan Wilayah
Taman Nasional Danau Sentarum berada di wilayah Kabupaten Kapuas Hulu Propinsi Kalimantan Barat. Letaknya
kira-kira 700 kilometer dari Pontianak. Secara administrasi kawasan ini meliputi 7 (tujuh) Kecamatan yaitu
Kecamatan Batang Lupar, Badau, Embau, Bunut Hilir, Suhaid, Selimbau dan Kecamatan Semitau. Secara Geografis
kawasan Taman Nasional terletak di antara 00º45´ - 01º02´ LU dan 111º55´ - 112º26´ BT atau berjarak sekitar 100 km
di sebelah Utara garis Equator.
Topografi
Topografi Danau Sentarum umumnya berbentuk
cekungan datar atau lebak lebung yang merupakan
daerah hamparan banjir yang dikelilingi oleh jajaran
pegunungan, yaitu Pegunungan Lanjak di sebelah Utara,
Pegunungan Muller di Timur, Dataran Tinggi Madi di
Selatan dan Pegunungan Kelingkang di sebelah Barat.
Kondisi Tanah
Pada daerah cekungan datar umumnya jenis tanah
Alluvial yang banyak ditemui di sepanjang tepi sungai
Tawang hingga ke daerah Lanjak dan Leboyan. Pada
daerah perbukitan seperti Bukit Semujan dan Tekenang
dan bukit yang mengelilingi batas Taman Nasional,
jenis tanahnya Podsolik Merah Kuning
Rawa-rawa gambut dalam umumnya dijumpai di bagian
tengah antara komplek Danau Sentarum dengan Sungai
Kapuas (dibagian sebelah Selatan Kawasan). Jenis
gambut Ombrogen merupakan jenis rawa gambut sejati.
0 komentar:
Post a Comment